KEBAHAGIAAN GURU
Saya sudah menjadi guru sejak 1 Juli 1993 dan begitu banyak siswa yang telah menjadi "orang" sesuai dengan takdir masing-masing yang telah ditentukan Allah swt. Alhamdulillah bisa berbagi ilmu dan berbagi cerita bersama mereka dari dulu sampai kini... menyenangkan 💖
Hari ini ada tamu istimewa datang bertamu ke rumah saya yaitu seorang ayah muda dengan dua anak perempuan sholihah. Ya... ayah muda ini alumnus tahun 2003 dari SMPM 4 Gadung Surabaya, tempat pertama saya mengabdikan diri sebagai guru. Ayah muda ini seusia dengan keponakan lelaki saya, sehingga diapun memanggil saya dengan "tante Ana"- sebuah panggilan sayang diluar gerbang sekolah.
Saat ini ayah muda nan sholeh berdinas di Departemen Agama sebagai Penyuluh Agama Islam di sebuah KUA di Surabaya, sebuah pekerjaan yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Ayah muda ini juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya. Sebuah jenjang tertinggi di organisasi yang telah dia ikuti sejak sekolah dulu. Alhamdulillah, ilmunya bermanfaat untuk umat.
Siang tadi, ayah muda ini menemani Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menghadiri acara resmi di sebuah sekolah dasar Muhammadiyah yang terkenal di Surabaya. Saya melihat ayah muda ini berjalan dengan gagah disamping pak Menteri dengan mengenakan jaket uniform organisasinya. Saat itu juga saya mengirim pesan singkat ke nomer HPnya.
"Mas, mampir kerumahku kan dekat dengan Mudipat . Aku tadi lihat kamu jalan di samping pak Muhajir."
"Masya Allah, nggeh tante Ana. Insya Allah setelah acara saya usahakan untuk mampir ke tante Ana," balasan pesannya kepada saya.
Saya tidak berharap banyak karena beberapa kali kita janjian tapi Allah belum berkehendak kita bertemu. Tapi siang tadi Allh memang mentakdirkan kita bertemu.
Ayah muda itu telah mengganti jaket organisasinya dengan jaket kesehariannya, mengucapkan salam dan mencium takzim tanganku serta tersenyum manis memanggilku...Tante Ana💖
Kami tidak bisa ngobrol lama karena HPnya berdering-dering untuk acara lainnya yang harus ayah muda hadiri. Tapi pertemuan singkat siang ini sudah cukuplah untuk melepas rindu dan berbagi cerita kehidupan dengannya.
Ternyata kebahagiaan seorang guru itu cukup sederhana, bisa ikut berbangga dengan kesuksesan muridnya dan tetap terjalinnya silahturahim walaupun terpisah jarak. Terima kasih ayah muda untuk kunjungan dan kebahagiaan yang telah diberikan. Semoga Allah mempertemukan kita kembali. Aamiin.
Surabaya, 14-11-2020
22.15 wib

Comments
Post a Comment